"Di dalam Blended Learning, kita tidak hanya memperoleh manfaat dari penerapan pembelajaran sinkron, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mengambil manfaat dari teknik belajar mandiri yang berjalan sesuai dengan kecepatan peserta didik"
Pembelajaran daring adalah proses pembelajaran yang berlangsung melalui Internet. Ini sering disebut sebagai "e-learning" (electronic learning) di antara sekian banyak istilah-istilah lainnya. Namun, pembelajaran daring hanyalah salah satu jenis "pembelajaran jarak jauh" - istilah umum untuk pembelajaran apa pun yang terjadi secara jarak jauh dan bukan di ruang kelas tradisional/tatap muka.
Ada 3 (tiga) pendekatan umum untuk pembelajaran daring yaitu:
A. Pembelajaran daring serba mandiri (self-paced study)
Dalam pembelajaran mandiri, peserta harus bergerak sendiri sendiri dan sepenuhnya mandiri. Peserta didik ditawari e-learning course, yang dapat dilengkapi dengan berbagai rujukan dan materi serta metode penilaian. Materi pembelajaran yang sudah disiapkan tersebut biasanya ditempatkan di server web, dan peserta dapat mengaksesnya dari platform pembelajaran daring.
B. Pembelajaran daring yang dipandu fasilitator (facilitated/instructor-led).
Pembelajaran daring yang difasilitasi dan dipandu fasilitator memberikan tingkat dukungan penuh dari fasilitator serta kolaborasi di antara peserta. Biasanya kurikulum dikembangkan dengan mengintegrasikan beberapa jenis konten digital dalam kegiatan kelas virtual terpimpin.
C. Pembelajaran Campuran (Blended learning)
Blended learning menggabungkan berbagai waktu, metode, dan media pelatihan (misalnya teknologi, kegiatan, dan events pembelajaran) untuk membuat program pelatihan yang optimal untuk audiens tertentu. Istilah "campuran" berarti bahwa pelatihan yang dipimpin fasilitator digabungkan dengan belajar mandiri secara daring.
Blended learning sudah ada sejak lama. Model ini juga memiliki varian-variannya, mulai dari varian offline (tatap muka) dan online (daring), varian terpimpin instruktur dan mandiri (self-paced), maupun varian sinkron dan asinkron. Dlam varian terakhir, kita tidak hanya dapat memperoleh manfaat dari penerapan pembelajaran sinkron, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mengambil manfaat dari teknik belajar mandiri yang "berjalan sesuai dengan kecepatan peserta didik" melalui pendekatan pembelajaran asinkron. Ini juga bisa menjadi solusi untuk memberi pengalaman perjalanan belajar yang berkelanjutan yang memberi ruang bagi peserta agar bisa mengakses konten tidak hanya selama sesi pelatihan virtual formal atau pengalaman belajar daring, tetapi juga selama periode jeda.
Fleksibilitas dan kemajuan perangkat teknologi komunikasi dan informasi menciptakan area persinggungan dan saling melengkapi di sekitar konsep pembelajaran secara sinkron dan asinkron. Perbedaan pendekatan dan perangkat untuk pembelajaran sinkron dan asinkron dapat dilihat sebagai berikut:
Pembelajaran sinkron
Model ini berlangsung secara real time (dilakukan bersamaan di satu waktu). Komunikasi sinkron mengharuskan peserta hadir pada waktu tertentu. Contoh kegiatan sinkron adalah percakapan obrolan dan konferensi audio/video. Contoh aplikasi: live chat, video/audio conference (jitsi meeting, G-chat, G-meet, Zoom, live webcasting, application sharing, whiteboard, live polling)
Pembelajaran Asinkron
Pembelajaran asinkron tidak ditentukan waktu (tidak real time). Belajar mandiri (self-paced) adalah contohnya karena pembelajaran online terjadi setiap saat (Fleksibel). E-mail atau forum diskusi daring adalah contoh alat komunikasi yang tidak sinkron. Contoh: Email, Discussion forum, Wiki, Blog, Webcasting, Web Polling (googleforms, survey monkey)
Comments