top of page

Pembelajaran Daring Dari Masa ke Masa

Updated: Oct 8, 2021

"Pembelajaran daring adalah model pembelajaran yang menggunakan atau memanfaatkan salah satu atau semua teknologi berbasis komputer, internet, maupun digital dalam seluruh atau sebagian proses pembelajaran."

Kalau di masa lalu kita harus naik angkot, bis, kereta atau bahkan pesawat untuk bisa mendatangi sekolah, kampus, ruang kelas atau pertemuan-pertemuan pembelajaran. Banyak biaya dan waktu dihabiskan di perjalanan. Kadang kita juga harus pindah domisili, cari tempat kos atau tempat tinggal agar bisa lebih efisien menempuh studi. Sekarang orang tidak lagi mempermasalahkan jarak, teknologi informasi dan komunikasi telah membuat dunia menjadi nampak lebih kecil dan dapat diakses dalam sekali klik.


Sampai dengan hari ini istilah dan glosarium terkait pembelajaran daring terus berkembang. Kita mengenal banyak istilah yang serupa, mirip, atau saling bersinggungan untuk menggambarkan model pembelajaran ini. Mulai dari online learning, distance learning, e-learning, blended learning, massive open online course (MOOC), dsb.


Ada banyak konsep tentang pembelajaran daring. Tapi pada sederhananya ini adalah sebuah "model pembelajaran yang memungkinkan penggunaan atau pemanfaatan salah satu atau semua teknologi berbasis komputer, internet, maupun digital dalam seluruh atau sebagian proses pembelajaran." Model ini merupakan kombinasi dari perkembangan dari model pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan pembelajaran elektronik (e-learning). Dalam tulisan singkat ini saya ingin mennguraiasal muasal dan perkembangan pembelajaran daring dari masa ke masa agar kita memahami konteksnya. Materi ini saya pelajari dari situs-situs: London School of Business and Finance, Visual Academy, dan McGill Association of University Teachers.

Pembelajaran Jarak Jauh

Tahukah anda bahwa PJJ untuk pertama kalinya diperkenalkan untuk kursus stenografi? Tercatat pada tahun 1728 di Boston, ketika Caleb Philipps mengiklankan di Koran Boston Gazette sebuah kursus privat stenografi bagi mereka yang ingin belajar melalui les mingguan via pos. Hadirnya jasa Pos merupakan kunci utama. Kemudian tahun 1840 Sir Isaac Pitman yang dikenal sebagai Bapak PJJ menawarkan kursus singkat korespondensi, yang metodenya masih digunakan sampai sekarang. Tahun 1858 PJJ mulai dipakai di University of London untuk pembelajaran eksternal dan dimasukkan dalam kredit belajar di lembaga pendidikan tinggi Inggris. Ini memungkinkan para pelajar dari negara-negara Persemakmuran lainnya untuk belajar lebih murah. Pada tahun 1873 program pendidikan korespondensi resmi pertama, yang disebut "Society to Encourage Home Studies", didirikan di Boston, Massachusetts oleh Ana Eliot Ticknor.

Ketika teknologi informasi dan komunikasi makin berkembang para pendidik menggunakan radio dan film untuk mendistribusikan konten pendidikan. Universitas Wisconsin menciptakan istilah 'pendidikan jarak jauh' pada tahun 1892, dan mulai merekam kuliah dan mengirimkan fonograf pada tahun 1906. Telknologi telepon juga memainkan peran kunci; sebuah kursus instruksional berbasis telepon untuk para dokter diperkenalkan pada tahun 1965 oleh Universitas Wisconsin. Di awal abad ke-20 sejumlah negara berinisiatif menyelenggarakan PJJ secara meluas. Australia, Afrika Selatan, dan beberapa negara bagian AS mencoba mengembangkan kurikulum yang dirancang agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas sampai ke pedesaan. Universitas Queensland di Australia mendirikan Departemen Studi Korespondensi pada 1911, yang juga mengandalkan sistem pos Australia. Universitas Afrika Selatan, yang sekarang dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar untuk PJJ, menjadi inovator PJJ ketika mengubah misi dan fokusnya pada tahun 1946.


Berbagai lisensi dikeluarkan untuk membuat siaran radio pendidikan yang memungkinkan peserta belajar dari lokasi yang berjauhan belajar secara bersamaan; materi pendukung dikirimkan via pos, dan peserta mendengarkan uraian 'guru' pada waktu yang tersedia. Ini adalah media pertama yang memfasilitasi PJJ secara masal. Universitas Iowa menyiarkan konten instruksional pada awal 1934. Tahun 1953 Universitas Houston membuat sejarah pembelajaran jarak jauh dengan menawarkan kelas kuliah televisi pertama di KUHT (sekarang HoustonPBS). KUHT menjalankan materi pendidikan jarak jauh setiap minggu dalam program “The Channel That Changes You”. Banyak kursus yang ditayangkan di malam hari sehingga peserta yang bekerja di siang hari punya waktu untuk melihat materi.


Sejumlah lembaga juga mulai merancang konten pendidikan untuk anggota dan karyawannya, termasuk Angkatan Darat AS yang menciptakan program pendidikan untuk personil yang bertugas di luar negeri selama Perang Dunia II, Ford Foundation menawarkan hibah tahun 1950-an untuk membuat materi pendidikan yang disiarkan televisi. Tahun 1969, untuk pertama kalinya Universitas Terbuka (Open University) didirikan oleh pemerintah Partai Buruh Inggris di bawah kepemimpinan Harold Wilson yang didedikasikan secara eksklusif untuk penyelenggaraan PJJ dan mengubah wajah pendidikan tinggi Inggris.

Ketika PJJ sudah makin populer banyak negara melaporkan peningkatan besar pada peserta belajar yang melakukan PJJ. Pada 2003, angka di AS sekitar 41% siswa home-schooling menggunakan PJJ; selain itu kenaikan biaya kuliah reguler mengakibatkan PJJ menjadi pilihan metode belajar paling populer bagi mahasiswa Inggris pada 2011; dan pada 2013, satu dari empat siswa Australia belajar sepenuhnya di luar kampus.

Kehadiran Internet dan Perkembangan pembelajaran daring

Meningkatnya penggunaan pembelajaran daring sering dikaitkan meluasnya jangkauan internet dan smartphone. Sejak diluncurkan, internet (dan World Wide Web) telah berkembang dalam penggunaan dan pemanfaatannya bagi kehidupan masyarakat umum sehari-hari. Program pembelajaran daring pertama diluncurkan pada 1985, dan dimulai dari universitas virtual yang diselenggarakan secara daring oleh Universitas Terbuka Catalonia. Sejak itu Pendaftaran terus meningkat, dan banyak institusi swasta dan publik menawarkan program pembelajaran daring di berbagai tingkatan.


Tahun 1989 University of Phoenix menjadi institusi pertama yang meluncurkan institusi perguruan tinggi online yang menawarkan gelar sarjana dan master. Pada 1996, pengusaha Glen Jones dan Bernand Luskin meluncurkan Jones International University, yang menjadi universitas pertama yang terakreditasi dan sepenuhnya berbasis web. Sejak pembuatan program dan sekolah yang sepenuhnya daring ini, PJJ daring terus berkembang ke berbagai arah. Pada 2003 Blackboard Learning System mengumumkan bahwa mereka menyediakan 40.000 instruktur yang mengajar untuk 150.000 kursus online kepada lebih dari 6 juta peserta di 55 negara.


Pendidikan daring juga mendorong perubahan di perguruan tinggi, dimana sekarang, hampir 93% dari perguruan tinggi konvensional di AS juga menawarkan kursus online. Semakin banyak universitas, seperti University of California Berkeley, Harvard University, dan MIT menawarkan kelas online gratis yang disebut open courseware yang menampilkan kuliah video dan kuis yang dapat diambil langsung dari diskusi kelas.

Era baru Pembelajaran daring secara masif dan terbuka (MOOC)


Selanjutnya, kita juga mengenal istilah MOOC yang merujuk pada kursus-kursus daring yang dikembangkan oleh Stephen Downes dan George Siemens berjudul Connectivism and Connectivity Knowledge tahun 2008. Kursus ini bertujuan mengeksploitasi kemungkinan interaksi peserta kelas besar melalui perangkat daring. Sebanyak 25 peserta mengikuti kursus di Universitas Manitoba, dan 2300 lainnya dari seluruh dunia berpartisipasi secara daring. MOOCs yang dirancang dengan penekanan pada interaksi dan konektivitas kemudian disebut cMOOCS.


Pada 2011, Universitas Stanford menawarkan tiga kursus online gratis. Peter Norvig dan Sebastien Thrun menawarkan "Introduction to Artificial Intelligence" (Pengenalan Kecerdasan Buatan). Ketika baru dibuka, lebih dari 160.000 calon siswa mendaftar dari seluruh dunia. Lebih dari 20.000 siswa menyelesaikan kursus. Sayangnya, xMOOCs ini kurang berfokus pada interaksi antara peserta dan lebih pada mengeksploitasi kemungkinan menjangkau audiens yang besar. Setelah itu, Sebastien Thrun mendirikan perusahaan bernama Udacity pada Februari 2012 dan menawarkan MOOCs gratis. Pada April 2012, Andrew Ng dan Daphne Koller dari Universitas Stanford, membentuk Coursera yang bermitra dengan universitas dalam mempersiapkan MOOCs. MIT mengikuti langkah mengembangkan platform MOOC yang dikenal dengan MITx, dan kemudian diubah menjadi edX dan bermitra dengan Harvard. Konsorsium non-profit edX saat ini memiliki lebih dari 30 mitra universitas. Mereka menyediakan platform versi open source (Open EdX) yang dapat digunakan dan dikembangkan oleh institusi dan individu.


Bagaimana dengan di Indonesia?




Comments


bottom of page